INFOSEURAMOE -
Triliunan alokasi anggaran yang menjadi program pemerintah Aceh sering
disalah gunakan bahkan perioritas pembangunan dan kesejahteraan ekonomi
masyarakat.
Ribuan
rumah dhuafa masih terlihat di Provinsi Aceh, ekonomi masyarakat yang
kian terjepit bahkan pengangguran yang terus bertambah di Aceh.
Seperti
yang di alami Bukhari (40) warga Desa Blang Cut, Kecamatan Meurah
Meulia, Aceh Utara, yang mengindap penyakit Tuberkulosis (TBC atau
TB_red) sejak dua tahun lalu lagi membutuhkan biaya bahkan bantuan dari
sejumlah pihak, yang terutama orang yang diangkat oleh rakyat untuk
memberi kesejahteraan dan keadilan bagi daerahnya sendiri.
Sementara Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara ada sekitar 467
unit rumah yang menyebar di 24 Desa tersebut sampai saat ini belum
mendapat bantuan dari pemerintah Aceh. yang Rata-rata pemilik rumah
tersebut merupakan janda miskin ataupun kaum dhuafa.
Dilansir Ajnn.net,
Minggu (30/01) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh dari Fraksi Partai
Nasional Demokrat (NasDem) menyorot besarnya pengalokasian anggaran
terhadap pembangunan lapangan Golf di Lampuuk, Aceh besar
"Sayang disayangka kalau anggaran sebesar Rp 33 miliar untuk membangun lapangan Golf, " kata Saifuddin Fraksi Nasdem pada saat menyampaikan pendapat akhir fraksi dalam rapat paripurna RAPBA 2016 di Gedung Utama DPRA, Sabtu (30/1) malam. "Anggaran itu dititipkan di Dinas Cipta Karya Aceh,".
Menurut Saifuddin, anggaran sebesar ini bisa di alokasikan untuk infrastruktur penting lainnya. Karena masih banyak infrasturkur yang belum dibangun dan terselesaikan.
Seharusnya, anggaran untuk pembangunan lapangan Golf bisa dilakukan oleh pihak swasta. Dan Pemerintah Aceh hanya menyediakan lahan saja.
"Ini sangat jelas terlihat lemahnya empati terhadap persoalan-persoalan sosial," kata dia.
"Sayang disayangka kalau anggaran sebesar Rp 33 miliar untuk membangun lapangan Golf, " kata Saifuddin Fraksi Nasdem pada saat menyampaikan pendapat akhir fraksi dalam rapat paripurna RAPBA 2016 di Gedung Utama DPRA, Sabtu (30/1) malam. "Anggaran itu dititipkan di Dinas Cipta Karya Aceh,".
Menurut Saifuddin, anggaran sebesar ini bisa di alokasikan untuk infrastruktur penting lainnya. Karena masih banyak infrasturkur yang belum dibangun dan terselesaikan.
Seharusnya, anggaran untuk pembangunan lapangan Golf bisa dilakukan oleh pihak swasta. Dan Pemerintah Aceh hanya menyediakan lahan saja.
"Ini sangat jelas terlihat lemahnya empati terhadap persoalan-persoalan sosial," kata dia.
Sumber : statusaceh.net
0 comments:
Post a Comment